Sunday, February 10, 2008

Gimana Mau Maju Sepakbola Kita...


Beberapa hari yang lalu saya menonton berita di tv,.berita sore,.berita itu isinya memberitahukan bahwa ada supporter Persija tewas saat melihat pertandingan semifinal liga indonesia 2007. Tewasnya akibat ricuh antar supporter. Saya tidak tahu jelas penyebab kericuhan itu. Kasihan juga yah,.pengennya sih enjoy menikmati pertandingan, melihat "jagoan" nya sedang beraksi,.eh malah nyawanya hilang,.


Peristiwa itu menurut saya mengindikasikan bahwa persepakbolaan di negeri ini "tidak sehat". Kalau ada salah satu pihak yang "tidak puas" misalnya saja terhadap keputusan wasit yang dirasa merugikan, biasanya pihak itu "tarik urat" alias ngotot kalau keputusan wasit itu salah (tidak menerima), justru pihak tersebut yang merasa dirinya benar. Kemudian, apa gunanya wasit kalau begitu?. Wasit itu kan yang mengatur jalannya pertandingan, dimana dia sebagai pengambil keputusan tertinggi, harusnya yang terlibat dalam pertandingan itu bisa menghargai keputusan wasit. Keputusan wasit pun diupayakan seobjektif mungkin, tidak boleh memihak kepada salah satu tim saja. Kalo memang ada wasit yang cenderung (tendensius) memihak kepada salah satu tim, ini adalah wasit yang "perlu dibina". Tapi saya percaya bahwa wasit punya kesadaran akan tanggung jawabnya. Hidup wasit. Seorang supporter pun jangan mudah terprovokasi oleh supporter yang lain, biasanya ricuh terjadi dari hal-hal yang sifatnya sepele, ricuh bisa jadi berawal dari saling ejek antar supporter, kalau memang itu penyebabnya, menurut sy sih, cuekin aja orang yang mengejek itu,..anggap aja dia orang yang sedang "tidak sehat" yang tidak perlu direspon, nanti juga cape sendiri,..hahaha. Ngapain juga sih mesti ejek-ejekan. Boleh saja supporter mengekspresikan dirinya saat melihat pertandingan, ekspresi itu misalnya adalah teriak saat penyerang dari jagoannya beraksi, atau ekspresi lainnya sebagai wujud dukungan terhadap tim jagoannya. Tetapi ekspresi yang diungkapkan itu harus bisa memberikan atmosfer yang baik bagi jalannya pertandingan. Bangsa Indonesia dikenal oleh bangsa lain sebagai bangsa yang ramah loh. Masa nonton sepak bola aja ribut, sama saudaranya sendiri pula, uh..gimana mau maju persepakbolaan Indonesia kalo begini terus. Menurut saya, Inti dari permasalah yang terjadi ini adalah bagaimana kita bisa menghargai orang lain dan menjunjung tinggi sportifitas. Namanya juga pertandingan, pasti ada yang kalah dan ada yang menang. Yang kalah harus bisa menerima dengan lapang dada. Setuju?, sepertinya anda semua harus setuju dengan yang satu ini.

2 comments:

Floresiana Yasmin said...

itu orang2 stres tuh yang butuh melampiaskan ke stres annya.
atau orang2 kelebihan energi yang ga tau mau disalurkan kemana. ga tau mau ngbela apa atau siapa. makanya pelariannya ke sepak bola [berantem buat tim sepakbola yang bahkan para pemainnya pun ga kenal sama elo? please deeeh...]

Zulfadlillah said...

kayanya emang kelaperan deh...kalo perutnya "kenyang" ga akan gampang naik pitam...hehehe...